Minggu, 22 April 2012

GLOBALISASI SEBAGAI ROTOR SEMANGAT CINTA TANAH AIR


Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi yang secara mendunia menyebabkan hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi tersebut sehingga jarak antara negara yang satu dengan yang lain terasa tidak ada. Dengan arus globalisasi yang kuat pada abad 21 ini, bagi negara berkembang seperti Indonesia harus mewaspadai dampak dari adanya globalisasi, sehingga dapat menjadikan globalisasi sebagai sebuah peluang untuk perkembangan bangsa bukannya menjadi sebuah ancaman. Dana Moneter Internasional didefinisikan globalisasi ekonomi sebagai: sebuah proses sejarah, hasil dari manusia dan kemajuan teknologi. Ini mengacu pada peningkatan integrasi ekonomi di seluruh dunia, khususnya melalui perdagangan dan arus keuangan. Istilah ini juga merujuk pada gerakan orang (tenaga kerja) dan pengetahuan (teknologi) melintasi perbatasan internasional. Pengaruh globalisasi meliputi berbagai aspek kehidupan. Meskipun ada sedikit masyarakat yang menolak globalisai karena menganggap globalisasi hanya akan menguntungkan kelompok tertentu. Tetapi penolakan itu tidak ada pengaruhnya karena kuatnya arus globalisasi masuk melalui berbagai saluran, diantaranya adalah :
a.       lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan
b.      lembaga keagamaan
c.       indutri internasional dan lembaga perdagangan
d.      wisata mancanegara
e.       saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional
f.       lembaga internasional yang mengatur peraturan internasional
g.      lembaga kenegaraan seperti hubungan diplomatik dan konsuler


karakteristik inti globalisasi yaitu :
  1. Interdependensi ekonomi belumpernah terjadi sebelumnyadidorong oleh modal lintas batas gerakan, tranfer teknologi yang cepatreal time komunikasi dan informasi yang mengalir. 
  2.  Rise aktor baru yang menentang otoritas negara, khususnya organisasi-organisasi nonpemerintah dan kelompok-kelompok sipil, perusahaan global dan jaringan produksi dan bahkan pasar keuangan. 
  3.  Tekanan pada negara berkembang untuk menyesuaikan diri dengan standar internasional baru pemerintah, khususnya di bidang transparansi dan akuntabilitas. 
  4. Munculnya barat yang semakin didominasi budaya internasional, sebuah tren yang di banyak negara telah memicu keprihatianan tentang erosi identitas nasional dan nilai-nilai traisional.
  5.  Munculnya masalah-masalah transnasional berat yang memerlukan kerjasama multilateral untuk menyelasaikannya.
Dengan adanya globalisasi, banyak para pakar ahli yang beranggapan bahwa globalisasi ini yang nantinya akan membawa kehancuran bagi Indonesia. Padahal jika dikaji lebih mendalam lagi kita bisa menggunakan globalisasi sebagai alat untuk menuju puncak dunia. Indonesia harus dengan tegas dalam mengimplementasikan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam mengkaji globalisasi agar tidak salah langkah.
Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dalam menjalankan tuganya pasti akan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat yang dapat menumbuhkan rasa nasionalisme yang meningkat.
Sedang dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa jika globalisasi ditanggapi dengan positif. Pemerintah juga harus membantu masyarakat dalam segi ekonomi dan kebijakan yang memihak kepada rakyat, Indonesia bisa membuat suatu kreativitas untuk di ekspor ke luar negeri. Terlebih lagi dengan tidak adanya pajak ekspor-impor dan sebenarnya banyak produk-produk dari Indonesia yang berbeda dari produk negara lain dan sifatnya juga unik sehingga Indonesia bisa menjadi salah satu pemimpin ekonomi di dunia. Hal ini tentu saja juga akan menambah lapangan pekerjaan yanng pada akhirnya membuat pendapatan perkapita masyarakat Indonesia meningkat pula. Tindakan seperti inilah yang pada akhirnya nanti akan memupuk jiwa nasionalisme yang cinta akan bumi pertiwi. Karena rakyat pasti akan percaya dan bangga apabila negara tempatnya dilahirkan menjadi negara yang selalu memperhatikan, melindungi dan menjaganya serta menjadi negara yang besar sebagai pemimpin ekonomi dunia.
 Dan untuk globalisasi sosial budaya bangsa Indonesia dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju. Indonesia harus menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan mendoktrinasinya sejak dini terhadap bangsa indonesia agar jiwa cinta tanah air tidak aka hilang ditelan oleh waktu, meskipun mereka menjadi dewasa dan tua. Terlebih lagi dengan globalisasi yang kuat yang membawa budaya barat yang pada kakekatnya sangat bertentangan dengan budaya Indonesia. Ketika kultur-kultur atau budaya-budaya nasionalisme dan cinta tanah air yang sudah melekat erat pada batin dan jiwa bangsa Indonesia, maka Indonesia tidak perlu kwatir lagi menghadapi permasalahan seperti itu, karena ada beberapa cara untuk mengatasi globalisasi yang bisa menjatuhkan suatu bangsa, diantaranya adalah sebagai beriut ini :
1.      Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
2.      Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3.      Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4.      Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5.      Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Bangsa ini yang seharusnya mengajak bangsa-bangsa lain untuk mengajak bahkan mengajari mereka bahwa budaya Indonesia yang termasuk dalam budaya ketimuran merupakan suatu budaya yang baik dan benar. Jika kita lihat dari para turis mancanegara yang berlibur ke Indonesia, mereka justru terlihat senang dan bangga bisa melihat budaya Indonesia, sehingga Indonesia tidak perlu takut apabila pemuda yang menjadi tumpuan negara malah mengikuti budaya asing dan melupakan budaya sendiri.
Dalam menjalankan roda perekonomian yang kaitannya dengan globalisasi, Indonesia menempuh jalan ekonomi pasar yakni jalan ekonomi pasar yang mengacu pada visi nasional, kepada pancasila dan UUD 1945 serta kerangka sosial budaya yang mengikat tata nilai Indonesia. Nilai dan semangat visi serta acuan Indonesia itu dinyatakan dalam orientasi dan semangat kebersamaan, semangat keadilan sosial dan semangat bahwa hak milik berfungsi sosial. Bahkan secara eksplisit dinyatakan visi, orientasi, nilai dan semangat itu diantaranya dalam pasal 33 UUD 1945.
Globalisasi informasi sosial politik, sosial ekonomi dan sosial budaya serta kekuatan-kekuatan sosial lain baik dari dalam maupun dari luar berpengaruh terhadap eksistensi pancasila. Namun pancasila tetap akan hidup sepanjang sendi dan visi itu relevan dan aktual. Indonesia memiliki paham demokrasi yang terbuka dengan kemampuan untuk tetap relevan dan aktual yang terkandung di dalamnya, maka perlu adanay suatu pemahaman yang spesifik untuk dapat menerjemahkan Pancasila sebagai ideologi terbuka itu sekarang di tengah-tengah hangatnya perubahan dan milenium baru yang ditandai oleh pola globalisasi secara lebih intensif dan simultan. Ketika kekuatan pola globalisasi ini semakin besar maka, bangsa Indonesiapun juga akan memperkuat persatuan demi menjaga keutuhan bangsa ini. Dengan begitu bangsa ini akan lebih peka terhadap ancaman dari luar yang masuk melalui arus globalisasi.



Referensi
Oetama, Jacob. 2001. Berpikir Ulang Tentang Keindonesiaan. Jakarta : Buku Kompas.
Saul, John Ralston. 2008. Runtuhnya GLOBALISASI dan Penemuan Kembali DUNIA. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar